Pentingnya Pengelolaan Limbah Plastik Dalam Mencegah Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Pentingnya Pengelolaan Limbah Plastik Dalam Mencegah Terjadinya Pencemaran
Lingkungan
Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS
Mata Kuliah : Pendalaman IPA PGMI E
Dosen Pengampu : Zuhair Abdullah, M.Pd.
Nama : Citra Ayu
Nim : 2320027
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN KH ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
2023
PENDAHULUAN
Persoalan masalah sampah di Indonesia mash menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai sekarang. Selain itu dengan bertambahnya jumlah penduduk akan ikut menambah pula volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Berdasarkan dataS istem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Kementerian Lingkungan Hidupd an Kehutanan (KLHK), volume tumpukan sampah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 19,45 juta ton. Data tersebut tentunya bisa bertambah seiring berjalannya waktu, limbah sampah yang sulit terurai adalah limbah sampah plastik. Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang limbah plastik terbanyak di Asia, jumlah limbah plastik yang semakin banyak tentu akan berpotensi mencemari lingkungan.
Limbah plastik memiliki sifat sulit terurai di tanah, perlu waktu lebih dari 20 tahun bahkan sampai 100 tahun hingga plastik tersebut bisa terurai, hal ini tentu dapat menyebabkan kesuburan tanah menurun. Selain dapat mengurangi kesuburan tanah, limbah plastik pun dapat menyebabkan terjadinya banjir. Penggunaan plastik yang semakin banyak disebabkan plastik memiliki sifat ekonomis, praktis dan ringan. Sifat praktis dan ekonomis menyebabkan plastik sering dijadikan barang sekali pakai, sehingga menyebabkan jumlah penggunaan plastik semakin meningkat. Hal ini yang menyebabkan jumlah limbah plastik semakin terus bertambah dan menjadi persoalan yang belum selesai bagi bangsa Indonesia (Zulfan Arico, 2017).
Solusi yang bisa dilakukan masyarakat dari permasalaha limbah plastik yang semakin menumpuk adalah dengan cara mengelola limbah plastik tersebut menjadi barang yang bermnafaat bagi kehidupan manusia. Tujuan penulis mengangkat judul “Pentingnya Pengelolaan Limbah Plastik Dalam Mencegah Terjadinya Pencemaran Lingkungan” yaitu untuk memberikan informasi bagi para pembaca jika permasalahan limbah plastik di Indonesia cukup serius, sehingga perlu kesadaran dari masyarakatnya. Pengelolaan kembalii limbah plastik dapat menjadi salah satu cara mencegah terjadinya pencemaran lingungan, selain dengan cara mengurangi jumlah penggunaan plastik.
PEMBAHASAN
Plastik adalah bahan non organik yang mempunyai kemampuan untuk dibentuk ke dalam berbagai bentuk, jika terpapar oleh panas dan tekanan. Plastik terbuat dari bahan kimiawi, yaitu bahan buatan atau sintetis, plastik dapat dibentuk lembaran, blok atau batangan dan lainnya. Jika di dalam bentuk produk dapat berupa pembungkus makanan, botol, peralatan makanan dan lain-lain, material plastik terdiri dari polymer dan zat additive lainnya. Pada tahun 1933 dua orang pekerja dari Imperal Chemical Industries Research Laboratory, yaitu E.W. Fawcett dan R.O. Gibson menemukan polyethylene, penemuan ini berdampak sangat besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Karena bahan polyethylene mempunyai sidat tipis serta ringan, setelah perang dunia ke II berakhir, plastik semakin populer.
Secara umum plastik memiliki densitas yang rendah, isolasi terhadap listrik, mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan terhadap suhu terbatas, ketahanan terhadap bahan kimia bervariasi (Muhammad Nasiri, 2004). Plastik juga mudah terbakar, sehingga dapat memicu kebakaran semakin meningkat. Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah plastik sangat berbahaya dikarenakan mengandung gas-gas beracun seperti hidrogen sianida (HCN) dan karbon monoksida. Hal tersebut menjadikan hasil pembakaran sampah plastik menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara dan berakibat pada efek jangka panjang yaitu pemanasan secara global pada atmosfer bumi.
Sampah plastik yang sudah berada di dalam tanah tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga mineral-mineral dalam tanah baik organik maupun anorganik semakin berkurang, selain itu fauna tanah seperti cacing dan mikroorganisme tanah tidak dapat hidup dikarenaan sulit untuk memperoleh makanan dan tempat berlindung. Kadar O2 dalam tanah pun akan semakin berkurang, sehingga fauna tanah sulit untuk bernafas dan akhirnya mati. Hal ini juga akan berdampak bagi tumbuhan yang hidup di area tersebut, karena tumbuhan membutuhkan mikroorganisme tanah sebagai perantara dalam keberlangsungan hidupnya. (Dharmawansyah, 2015) Indonesia bisa mencontoh salah satu negara dengan pengelolaan sampah terbaik yaitu Jerman, faktor pengelolaan sampah di Jerman sangat baik dikarenakan kesadaran masyarakatnya yang tinggi untuk berpartisipasi menjaga lingkungan. Pengelolaan sampah di Jerman diawali dengan peraturan pemerintah yang tegas, selain itu pemerintah Jerman juga memfasilitasi warga dengan tempat sampah berbeda jenis dengan warna yang berbeda untuk memudahkan warganya membuang sampah. Hal ini membuat proses daur ulang sampah lebih mudah, karena sampah sudah dipilih sesuai dengan jenisnya. Pemerintah Indonesia memang sudah memfasilitasi tempat sampah sama seperti di Jerman, akan tetapi kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjaga lingkungannya sangat rendah. Pemerintah Indonesia harus lebih tegas lagi, semisal dengan mengenakan denda bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, dan mengkampayekan pengurangan penggunaan plastik. Dari penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, meningkatnya jumlah sampah plastik akan menjadi masalah serius apabila tidak ada cara penyelesaiannya. Solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menerapkan konsep 3R yaitu : Reuse, Reduce dan Recyle. Reuse yaitu menggunakan kembali barang-barang yang terbuat dari plastik, Reduce yaitu mengurangi pembelian atau penggunaan barang-barang yang terbuat dari plastik, Recyle yaitu mendaur ulang kembali barang-barang yang terbuat dari plastik. Sampah plastik bisa dikelola menjadi barang yang lebih berguna lagi seperti tas, pot bung, tempat pensil dan masih banyak lagi. Dengan adanya pengelolaan limbah sampah dari masyarakat tentu saja hal ini akan membantu mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
PENUTUP
Pengelolaan limbah plastik dapat berjalan dengan lancar jika masyarakat peduli terhadap lingkungannya sendiri. Peraturan pemerintah pun harus tegas ketika mengetahui jika masyarakatnya membuang sampah sembarangan. Dengan adanya pengelolaan limbah plastik akan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, sepeti yang sudah dijelaskan di atas bahwa limbah plastik akan sulit terurai, maka dari itu pengelolalaan limbah plastik sangat penting.
REFERENSI
Arico, Zulfan dan Sri Jayanthi. 2017. Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Produk Kreatif
Sebagai Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Martabe : Jurnal Pengabdian
Masyarakat. Vol. 1 No.1.
Dharmawansyah. 2015. Optimasi Teknis Operasional Persampahan Kota Studi Kasus
Gampong Jawa Kota Langsa. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Nasiri, Muhammad. 2004. Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik Di Lingkungan.
Tersedia : http://medianeliti.com (Di unduh : 6 Juni 2023).
Komentar
Posting Komentar