Moderasi Beragama

Moderasi beragama adalah ketika kita mampu menghargai perbedaan beragama yang ada disekitar kita. Menumbuhkan sikap toleransi sejak kecil sangat baik untuk mencegah diskriminasi terhadap suatu agama, toleransi sendiri merupakan salah satu nilai yang mencerminkan islam sebagai agama Rahmatan Lil’Alamin. Tak hanya agama islam, agama lainnya pun selalu mengajarkan umatnya untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama.

Banyak kisah yang mengajarkan kita tentang toleransi seperti kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Pada suatu hari Sayyidina Ali berjalan tergesa-gesa menuju masjid untuk menunaikan sholat subuh berjamaah, akan tetapi ditengah perjalanan di depannya ada seorang kakek tua yang berjalan dengan tenang dan pelan. Sayyidina Ali pun lalu memperlambat langkahnya dan membiarkan kakek tua itu berjalan di depannya karena memuliakan dan menghormati kakek tua tersebut.

Hingga sampainya didekat pintu masjid Sayyidina Ali melihat kakek tersebut terus berjalan dan tidak masuk kedalam masjid, hingga akhirnya Sayyidina Ali mengetahui bahwa kakek tua tersebut adalah seorang Nasrani. Kisah tersebut mengajarkan kepada kita bahwa toleransi itu suatu sikap yang perlu kita miliki, Sayyidina Ali pun tak menyesali sudah mendahulukan kakek tua itu berjalan walau kakek tua adalah seorang Nasrani.

Sudah sepatutnya kita menanamkan jiwa toleransi dalam diri kita, apalagi Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki berkeragaman mulai dari agama, adat istiadat, bahasa dan keberagaman yang lainnya. Perbedaan bukan berarti harus kita jadikan lawan, karena perbedaan mengajarkan kita tentang arti saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Selain kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib masih banyak kisah yang mengajarkan kita tentang toleransi antar umat beragama antara lain seperti kisah Rasullulah dalam Perjanjian Hudaibiyah, kisah Asma’ Binti Abu Bakar, kisah teladan toleransi Umar bin Khattab dan masih banyak kisah lain yang mengajarkan kita akan sikap toleransi. Selain kisah-kisah tersebut didalam Alquran juga terdapat ayat-ayat yang mengajarkan kita akan sikap toleransi antar sesama.

Seperti yang terdapat dalam surah Al Kafirun ayat ke 6 Yang artinya ”Untukmu agamamu dan untukku agamaku’’

Makna yang terdapat dari ayat tersebut adalah umat islam diwajibkan untuk menghormati agama atau kepercayaan orang lain dan agar tidak untuk mencampuri atau menganggu peribadatan mereka, dan begitupun sebaliknya mereka tidak boleh mencampuri atau menganggu ibadah umat muslim.

Jika semua sudah saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada, pastilah tercipta kehidupan yang damai dan tidak ada lagi yang namanya diskriminasi antar umat beragama, terwujudnya sikap toleransi membuat perbedaan yang tercipta menjadi lebih indah dan berwarna. Perbedaan tak harus kita jadikan lawan kenapa harus kita jadikan lawan? Kalau bisa kita jadikan kawan. Allah juga selalu menyuruh hambanya untuk saling tolong menolong antar sesama walaupun berbeda agama, manusia itu makhluk sosial yang tak bisa hidup tanpa bantuan orang lain dari sini kita belajar bahwa sikap menghargai dan menghormati orang lain harus ada dalam diri kita dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stigma Masyarakat Desa tentang Perempuan Berpendidikan

Resensi Novel "Midnight Stories"